Topik permasalahan : Indonesia Darurat Sampah
Persoalan sampah di Indonesia tak kunjung
selesai. Tingginya kepadatan penduduk membuat konsumsi masyarakat pun
semakin tinggi. Di sisi lain, lahan untuk menampung sisa konsumsi pun semakin terbatas. Persoalan
semakin bertambah karena sampah konsumsi warga itu ternyata banyak
yang tidak mudah terurai, terutama plastik.
Hasil riset Jenna R Jambeck, dikutip dari www.sciencemag.org pada 20 Januari 2016 menyebutkan Indonesia berada di posisi kedua penyumbang sampah plastik ke laut setelah Tiongkok, disusul Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka. Di Jakarta sendiri sampah yang dihasilkan bisa mencapai 7.000 Ton perhari, contoh lain dapat dilihat di Aceh, dimana sampah yang dihasilkan per harinya bisa mencapai 200 ton.
Kondisi ini menjadi salah satu pemicu Indonesia dalam kondisi darurat sampah. Namun sayangnya tidak semua masyarakat menyadari kondisi ini. Sebagai mahasiswa yang berperan sebagai Agent of Change, Social Control, dan Iron Stock. Kita harus mampu memberikan kebermanfaatan dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
EPIC Februari Telah Selesai, dengan 2 Pemberi ide solusi terbaik adalah Sandhika Rahardi E'16 dan Irmansyah Turhamun E'16. Selamat kepada para pemenang! Untuk yang belum menang jangan khawatir karena EPIC masih akan datang lagi di bulan-bulan berikutnya, Semangat Elektro!
Hasil riset Jenna R Jambeck, dikutip dari www.sciencemag.org pada 20 Januari 2016 menyebutkan Indonesia berada di posisi kedua penyumbang sampah plastik ke laut setelah Tiongkok, disusul Filipina, Vietnam, dan Sri Lanka. Di Jakarta sendiri sampah yang dihasilkan bisa mencapai 7.000 Ton perhari, contoh lain dapat dilihat di Aceh, dimana sampah yang dihasilkan per harinya bisa mencapai 200 ton.
Kondisi ini menjadi salah satu pemicu Indonesia dalam kondisi darurat sampah. Namun sayangnya tidak semua masyarakat menyadari kondisi ini. Sebagai mahasiswa yang berperan sebagai Agent of Change, Social Control, dan Iron Stock. Kita harus mampu memberikan kebermanfaatan dalam membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di masyarakat.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
EPIC Februari Telah Selesai, dengan 2 Pemberi ide solusi terbaik adalah Sandhika Rahardi E'16 dan Irmansyah Turhamun E'16. Selamat kepada para pemenang! Untuk yang belum menang jangan khawatir karena EPIC masih akan datang lagi di bulan-bulan berikutnya, Semangat Elektro!
-Smart Trashcan oleh Sandhika Rahardi
Saya punya ide yang mungkin terbilang mahal. Idenya adalah membuat layanan sampah berbayar. Setiap orang yang membuang sampah ( terkhusus sampah plastik ) akan mendapatkan imbalan. Model tempat sampah ini terdapat sistem image processing dan proximity sensor untuk mengenal jenis sampah tersebut. Sistem pendapatan imbalan bisa melalui tap cash. Jadi ketika membuang sampah ia menempelkan kartunya dan juga scan sampahnya. Setelah itu saldo akan masuk secara otomatis.
Kenapa harus berupah padahal hanya buang sampah yang mestinya kewajiban bersama ?
Nah kembali lagi ke persoalan ekonomi Indonesia. Jika diadakan sosialisasi dari pemerintah mengenai smart trash ini, masyarakat pasti tertarik untuk selalu membuang sampah.
Uangnya dari mana ?
Uangnya bersumber dari pemerintah dan hasil penjualan plastik ke pabrik2 daur ulang plastik. Terbukti dari sistem pengolahan sampah di Surabaya, sampah yang bisa di pilah dengan baik justru lebih menghasilkan uang dibandingkan sampah yang bercampur dan menumpuk sehingga susah dikelola.
Saya punya ide yang mungkin terbilang mahal. Idenya adalah membuat layanan sampah berbayar. Setiap orang yang membuang sampah ( terkhusus sampah plastik ) akan mendapatkan imbalan. Model tempat sampah ini terdapat sistem image processing dan proximity sensor untuk mengenal jenis sampah tersebut. Sistem pendapatan imbalan bisa melalui tap cash. Jadi ketika membuang sampah ia menempelkan kartunya dan juga scan sampahnya. Setelah itu saldo akan masuk secara otomatis.
Kenapa harus berupah padahal hanya buang sampah yang mestinya kewajiban bersama ?
Nah kembali lagi ke persoalan ekonomi Indonesia. Jika diadakan sosialisasi dari pemerintah mengenai smart trash ini, masyarakat pasti tertarik untuk selalu membuang sampah.
Uangnya dari mana ?
Uangnya bersumber dari pemerintah dan hasil penjualan plastik ke pabrik2 daur ulang plastik. Terbukti dari sistem pengolahan sampah di Surabaya, sampah yang bisa di pilah dengan baik justru lebih menghasilkan uang dibandingkan sampah yang bercampur dan menumpuk sehingga susah dikelola.
-Plastic Waste for House Material
Sampah botol plastic dan sampah yang membutuhkan waktu
lama untuk terurai di tanah dapat digunakan untuk membangun rumah atau bangunan
lainnya, dengan cara menuangkan campuran semen,krikil dan pasir ke dalam botol
plastic tersebut. Botol plastic tersebut dapat menggantikan fungsi batu bata
yang selama ini digunakan untuk membangun rumah atau bangunan lainnya.
Sedangkan, untuk bagian atas dapat digunakan botol bekas tanpa diisi campuran
semen, krikil dan pasir tetapi dapat ditaruh dalam keadaan kosong dan di
rekatkan menggunakan semen agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam rumah.
Sehingga, rumah atau bangunan tersebut terlihat lebih ramah lingkungan dan
dapat menghemat energy listrik pada siang hari karena ada cahaya matahari yang
masuk ke dalam rumah dari botol plastic yang tidak diisi oleh material
bangunan.
Sampah lain yang tidak dapat terurai dapat digunakan sebagai campuran tanah, puing bangunan, dan campuran beton untuk meninggikan bagian dasar rumah. Hal ini dapat menjadi solusi yang bijak diterapkan di kota-kota besar yang menjadi langganan banjir seperti di DKI Jakarta yang mempunyai produksi sampah mencapai 7000 ton sehari. Masyarakat DKI Jakarta pun berusaha meninggikan rumah mereka agar air banjir tidak masuk dan menggenangi rumah tersebut. Metode ini dapat memperingan biaya renovasi untuk meninggikan rumah dan mengurangi sampah di DKI Jakarta.
Metode ini dapat kita gunakan untuk mengurangi sampah di Indonesia dan membangun Indonesia. Sampah yang tidak dapat terurai dapat kita jadikan bahan bangunan untuk membangun Indonesia lebih baik lagi. Metode ini pun dapat dikatakan cukup baik karena kebanyakan masyarakat di Indonesia masih menggunakan tanah untuk meninggikan bangunan seperti rumah sedangkan tanah atau daratan di Indonesia semakin lama menurun contohnya di DKI Jakarta yang permukaan tanahnya turun sekitar 10-11cm tiap tahunnya, sedangkan produksi sampah bertambah di DKI terus bertambah. Metode ini saya tuliskan dengan menggambil contoh Kota Dubai di Uni Emirat Arab yang membuat pulau buatan dengan menggunakan sampah.
Demikian uraian ini saya buat, dan saya berharap Indonesia dapat mengatasi masalah sampah dan dapat membangun dengan sampah.
Sampah lain yang tidak dapat terurai dapat digunakan sebagai campuran tanah, puing bangunan, dan campuran beton untuk meninggikan bagian dasar rumah. Hal ini dapat menjadi solusi yang bijak diterapkan di kota-kota besar yang menjadi langganan banjir seperti di DKI Jakarta yang mempunyai produksi sampah mencapai 7000 ton sehari. Masyarakat DKI Jakarta pun berusaha meninggikan rumah mereka agar air banjir tidak masuk dan menggenangi rumah tersebut. Metode ini dapat memperingan biaya renovasi untuk meninggikan rumah dan mengurangi sampah di DKI Jakarta.
Metode ini dapat kita gunakan untuk mengurangi sampah di Indonesia dan membangun Indonesia. Sampah yang tidak dapat terurai dapat kita jadikan bahan bangunan untuk membangun Indonesia lebih baik lagi. Metode ini pun dapat dikatakan cukup baik karena kebanyakan masyarakat di Indonesia masih menggunakan tanah untuk meninggikan bangunan seperti rumah sedangkan tanah atau daratan di Indonesia semakin lama menurun contohnya di DKI Jakarta yang permukaan tanahnya turun sekitar 10-11cm tiap tahunnya, sedangkan produksi sampah bertambah di DKI terus bertambah. Metode ini saya tuliskan dengan menggambil contoh Kota Dubai di Uni Emirat Arab yang membuat pulau buatan dengan menggunakan sampah.
Demikian uraian ini saya buat, dan saya berharap Indonesia dapat mengatasi masalah sampah dan dapat membangun dengan sampah.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------