Sekelompok peneliti dari Carnegie Mellon University (CMU) berhasil mengembangkan sebuah kecerdasan buatan yang bisa membaca pikiran manusia dengan memetakan pola aktivasi berbagai bagian otak ketika seorang manusia memikirkan suatu kalimat tertentu seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut:
Sementara itu sekelompok peneliti lain dari University of Oregon mampu mengembangkan AI yang bisa menampilkan rekontruksi wajah seseorang berdasarkan ingatan orang lain yang telah melihat wajah orang tersebut. Rekonstruksi ini dibuat berdasarkan aktivitas dua bagian otak yang berbeda: angular gyrus (ANG), bagian otak yang memproses bahasa, pemrosesan angka, spatial awareness, dan pembentukan ingatan yang jelas vivid; dan occipitotemporal cortex (OTC), yang memproses visual cues.
Di sisi lain, sekelompok peneliti dari Virginia Tech mengembangkan AI yang dapat melihat apabila seseorang bersalah atau tidak dalam sebuah simulasi penyelundupan narkoba. AI ini mampu membedakan seseorang yang mengetahui tas yang dibawanya berisi narkoba dari seseorang yang hanya menebak-nebak isi tas yang dibawanya.
Hasil-hasil penelitian di atas menunjukkan sebagian kecil kemungkinan yang bisa dicapai oleh dikembangkannya kecerdasan buatan yang dapat membaca pikiran seseorang. Kecerdasan buatan seperti ini dapat digunakan untuk menentukan apakah seseorang berkata jujur atau berbohong dalam persidangan, serta membantu para peneliti untuk memahami lebih lanjut hubungan antara aktivitas otak kita dengan pikiran dan kesadaran kita.
Sumber:
https://www.cmu.edu/dietrich/news/news-stories/2017/june/brain-decoding-complex-thoughts.html
https://www.digitaltrends.com/cool-tech/ai-predicts-what-youre-thinking/
http://www.dailymail.co.uk/sciencetech/article-4301796/Mind-reading-AI-knows-guilty-innocent.html
https://www.sciencealert.com/scientists-have-invented-a-mind-reading-machine-that-can-visualise-your-thoughts-kind-of
